Pulau Atlantis Plato, Fakta atau Fiksi ?

Plato. Salah satu buah ucapan darinya yang menjadi perdebatan dan mengundang perhatian hingga menimbulkan banyak penelitian dan observasi adalah perkataan tentang keberadaan Pulau atau Kota Atlantis. Dimana Atlantis digambarkan sebagai pulau legendaris yang pertama kali diucapkan oleh Plato dalam buku berjudul Timaeus dan Kritias.

Pulau Atlantis di ceritakan sebagai benua, pulau, kota atau kerajaan yang berjaya dan sempurna diberbagai bidang termasuk teknologi, kenegaraan hingga kemegahan dan kemewahan kota-nya. Terlebih Atlantis diperlihatkan sebagai tempat yang subur dengan kekayaan alam yang melimpah. Akan tetapi hilang atau tenggelam dalam satu hari satu malam akibat bencana alam yang dahsyat.

Perihal mengenai Atlantis pada umumnya dianggap sebagai sekedar buah imajinatif dari seorang Plato untuk menggambarkan teori politiknya pada era klasik dan tak jarang dijadikan sebuah lelucon karena dinilai seperti mitos. Namun di abad pertengahan pembicaraan terkait Atlantis kembali naik karena diawali dengan karya buku seorang Francis Bacon yang berjudul New Atlantis, yang kemudian hari dikembangkan dan mempengaruhi literatur modern serta menjadikan tema tentang Atlantis melahirkan beragam fiksi ilmiah, komik, opera hingga film.

Adapun beberapa asumsi lewat beberapa ahli yang meneliti letak geografis daripada pulau Atlantis tersebut, sebagian ada yang mengatakan bahwa Atlantis adalah Santorini, melalui pendapat ahli geologi yang mengatakan bahwa topografinya sesuai dengan apa yang digambarkan Plato.

Sebagian juga ada yang mengatakan Atlantis sekarang adalah Kepulauan Bahama karena formasi bebatuan di pulau Bahama serupa dan tersambung langsung ke laut Atlantik.

Atau ada yang berpendapat bahwa Antartika adalah Atlantis sesungguhnya, karena daratan Antartika pernah tersambung dengan Atlantis, kemudian hilang akibat pergeseran kerak bumi 12 ribu tahun yang lalu. Pendapat ini dikemukakan oleh seorang sejarahwan yang bernama Charles Hapgood.

Dan ada juga yang berpendapat gurun Sahara adalah Atlantis. Gurun Sahara sendiri merupakan sebuah nama padang pasir yang terletak di Utara Afrika, dengan luas sekitar 8,6 juta kilometer persegi dan masih berkembang luasnya dan dikenal juga sebagai gurun panas terbesar dengan suhu rata-rata mencapai 38 sampai 48 derajat Celcius. Banyak para ilmuwan telah memperkirakan bahwa ukuran keseluruhan perluasannya gurun Sahara telah naik 10 persen dari sebelum seabad yang lalu. Karena disebabkan oleh siklus iklim alami.

Namun menurut DR. Isman Pratama Nasution, mengatakan walaupun diasumsikan sebagai Atlantis namun tidak ditemukan peninggalan-peninggalan hidup orang terdahulu. Maka asumsi itu belum lah kuat untuk membuktikan pernyataan itu.

Terakhir, ada juga yang berpendapat bahwa Atlantis adalah Indonesia, pendapat ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Brazil yang bernama, Aryo Nunes dos Santos, dalam bukunya yang berjudul, Atlantis, the Lost Continent Finally Found, atau The Definitifve Locallization of Plato's Lost Civilization. Dimana dalam buku tersebut, Nunes melakukan penelitian dengan membandingkan beberapa Negara dengan ciri-ciri benua Atlantis berdasarkan faktor-faktor seperti, Kekayaan Alam, Cuaca, Wilayah dan Gunung Berapi, selama kurang lebih 30 tahun. 

Nunes menyimpulkan bahwa yang paling cocok dengan ciri-ciri benua Atlantis adalah Indonesia. Nunes juga menunjukkan bahwa kepulauan Riau, pulau Natuna sebagai kota yang misterius itu. Namun dari semua yang dikemukakan itu, sebagian dari peneliti yang belum setuju dan sebagian sepakat bahwa ada benua yang tenggelam di wilayah Indonesia namanya adalah Sundaland.

Pulau Atlantis

Dari semua yang dikemukakan oleh sebagian ilmuwan maupun peneliti diatas secara keseluruhan belum bisa dipastikan mengandung kevalidan yang tinggi, karena itu persoalan tentang Atlantis yang dikemukakan oleh Plato masih bersifat fiksi atau mistis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel