Francis Bacon dan Skema Raksasa Filsafatnya

Francis Bacon adalah seorang filsuf Renaissance, negarawan dan penulis Inggris. Seorang putra dari seorang pegawai eselon tinggi masa Ratu Elizabeth ini, lahir pada 12 Januari 1561 di London Inggris dan meninggal di Highgate, London Inggris, pada 9 April 1626.

Francis Bacon sendiri merupakan tokoh awal renaissance di Inggris, dan juga dikenal sebagai salah satu dari pendukung Revolusi Sains dan pencetus aliran filsafat empirisme yang kemudian menjadi dasar dari perkembangan sains hingga saat ini. Sebab dari pemikirannya telah mempengaruhi metodologi induksi penelitian ilmiah "Sains" yang lebih mengedepankan pada eksperimen yang disebut sebagai metode Baconian.

Salah satu gagasan Francis Bacon yang terkenal ialah, Knowledge is Power (Ilmu Pengetahuan adalah kekuatan). Maksudnya, Pengetahuan merupakan jalan yang dapat dipergunakan untuk kemajuan kehidupan manusia. Maka dengan begitu manusia harus berusaha sendiri untuk menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dan tidak terus-menerus menggantungkan dirinya pada Tuhan, caranya adalah dengan menguasai ilmu pengetahuan.

Karya penting bacon lainnya adalah menyangkut Filsafat Ilmu Pengetahuan, dengan merencanakan sebuah karya besar Magna Instauratio atau Great Renewal dalam enam bab. Bab pertama membahas dan meninjau kembali keadaan ilmu pengetahuan. Bab kedua adalah bagian penjabaran sistem baru untuk menelaah ilmu. 

Bab ketiga berisikan kumpulan data empiris. Bab keempat memuat ilustrasi sistem baru ilmiahnya dalam praktik. Bab kelima adalah bagian yang menyuguhkan kesimpulan sementara. dan Bab keenam adalah bagian suatu sintesa ilmu pengetahuan yang diperoleh dari metode barunya itu. Maka tidak mengherankan jika skema raksasa ini dianggap merupakan proyek paling ambisius sejak Aristoteles tidak pernah terselesaikan.

Dalam bukunya yang berjudul, The Advancement of Learning 1623 adalah bagian pertama dari proyek besar Magna Instauratio, dimana dalam karyanya ini Bacon membagi pengetahuan menjadi tiga kategori yaitu Sejarah, Puisi atau Sastra dan Filsafat, berdasarkan tiga kemampuan manusia yaitu Memori, Imajinasi dan Rasio.

Bacon kemudian menyelesaikan bukunya yang berjudul Novum Organum 1620 yang dapat dianggap sebagai penyelesaian bagian kedua dari karyanya (Magna Instauratio). Buku Novum Organum ini memuat pandangan Bacon tentang metode yang benar untuk dapat menyelediki alam dengan benar, yaitu dengan Eksperimen dan Bacon juga mengemukakan bahwa berbagai ilusi, prasangka, kekacauan linguistik dan dogma filsafat yang menghalangi kita untuk memahami dunia.

Buku terakhirnya ialah The New Atlantis 1627. Karya yang dituliskan dalam bentuk novel ini memuat diskripsi tentang ide yang revolusioner tentang sebuah riset yang dimana para peneliti mengumpulkan data, melakukan eksperimen dan mengaplikasikan pengetahuan mereka pada produksi barang-barang berguna yang kemudian dibagikan kepada seluruh penduduk. dan dalam bukunya Bacon menceritakan kemakmuran dan keadilan dalam negara idealnya tergantung pada hasil langsung dan dari hasil pemusatan penyelidikan ilmiah. 

Francis Bacon

Meskipun pokok cerita dari karya Bacon diilhami dari buku Utopia-nya Sir Thomas More, namun keseluruhan dari pokok masalah yang diangkat dalam bukunya sepenuhnya berbeda dan Bacon secara tersirat ingin menunjukkan bahwa penggunaan kekuatan intelegensia dalam penyelidikan ilmiah dapat membuat Eropa makmur dan bahagia seperti halnya penduduk yang hidup di pulau khayalan Sir Thomas More.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel