Puisi Pendek - Tersisa Sedikit Rindu Untukmu


Puisi pendek tersisa sedikit rindu untukmu - Puisi ini menceritakan kisah seorang pria yang mencintai seorang wanita. Wanita tersebut juga merasakan hal yang sama tentang mencintai pria tersebut. Namun, si wanita belum berani untuk jujur dan masih penuh misteri.

Hubungan komunikasi terus terjalin, pertemuan sesekali dilakukan dan bersama merasakan kehangatan saat bersama. Si pria jujur tentang rasa rindunya, sebuah ungkapan kejujuran akan rasa. Tanpa candaan dan hanya ketulusan akan cinta.

Rasa cuek yang sering diperlihatkan oleh wanita tersebut mengakibatkan rindu menjadi jenuh dan mulai berkurang. Pria ini berpikir rasional bukan hanya bawaan perasaan. Rindu yang jujur akan makin berkurang, jika wanita tersebut tidak berterus terang akan rasa cinta yang sama dirasakannya maka hilanglah rindu bersama badai kehampaan yang berputar dan hilang.

Puisi Pendek Tersisa Sedikit Rindu Untukmu


Rindu menggebu merayu waktu
Berdialog dalam cerita nasib dan takdir
Merayu Tuhan bersama kepasrahan doa
Menikmati rindu yang menggebu
Tanpa harapan pasti kemungkinan
Aku merayu dirimu penuh logika

Jenuh, kau tak mengenal rindu
Jangan bersandiwara tentang rindu
Kau memanggil rindu yang tenang beribu tahun
Sentuh rindu ini dengan logika
Terima rindu ini bersama hati
Sebelum rindu terurai bersama badai

Tersisa sedikit rindu untukmu
Rindu yang kau campakan
Rindu yang berjuang dengan semangat ketulusan
Rindu yang merindukan suaramu

Sadarilah, sebelum aku kehabisan rindu
Berhenti memainkan drama nostalgia
Dunia menjadi panggung
Semua bukan sandiwara
Ada cinta yang bergerak bersama kehendak semesta
Ada rindu yang hadir tanpa canda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel