Cerpen - Cinta Berawal di Meja Piket

Cerpen Cinta Berawal di Meja Piket - Cerita pendek cinta berawal di meja piket mencaritakan tentang seorang pria bernama Nai dengan sifat cukenya dan seorang gadis yang menjadi pegawai baru di tempat kerja Nai. Ketika awal bertemu, Nai hanya melihat dari kejauhan, menatap gadis berkameja putih yang sejak pagi itu duduk di depan meja piket.

Cerpen Cinta Berawal di Meja Piket


Pagi itu langit mendung tanpa hujan dan mentari yang terhalang oleh awan hitam. Nai melewati pintu kantor gerbang dengan motor hitam manis yang dia beri nama. Terdapat dua tempat parkir di kantor yaitu depan dan samping. Tanpa memilih Nai memarkir motornya di depan kantor, melepas helm dari kepala serta membuka jaket kulit tebal yang sering menghangatkan tubuhnya di jalan.

Lirik matanya sekilas tertuju pada seorang gadis berkameja putih yang duduk di kursi depan meja piket. Wajah asing, diam dan ditemani oleh seorang wanita setengah baya yang terlihat bukan asli sekitar kota ini. Karakter Nai yang cuek tak menghiraukan sosok gadis di meja pikiet dan langsung masuk ke ruangan kantor bidang kerjanya. Saat masuk ke ruangan, terdengar keseruan teman-teman kerja yang sedang membicarakan gadis berkemeja putih. Nai hanya diam sambil mendengar desas desus temannya yang mengatakan gadis itu adalah pegawai baru yang akan melapor untuk masuk kerja.

Rasa penasaran pun mulai menghampiri Nai, segera di beranjak dari tempat duduk berbahan besi dan busa itu dan pergi ke depan pintu untuk melihat kembali si gadis bersama wanita setengah baya yang ternyata adalah ibu si gadis yang mengantar.

Tatapan pertama tertuju dengan rapi di jursi meja piket, gadis cantik berkulit sawomatang yang berjilbab. Duduk bagai orang asing di dunia yang baru, sambil berbincang-bincang dengan penjaga piket pagi itu. Tatapan awal begitu berkesan, seakan ada butir-butir rasa yang mulai tumbuh di mendung pagi itu, entah kenapa ? mungkin karena naluri Nai yang kala itu masih sendiri tanpa kekasih.

Beberapa menit mengamati gadis asing itu, dia kembali ke tempat duduk dan menghidupkan laptopnya untuk mulai bekerja seperti biasanya. Di ruangan masih ramai wacana gadis itu yang dibahas teman-teman satu ruangan.

Pegawai baru itu ditempatkan sebelah sebelah kanan ruangan, beberapa orang mulai bertemu dan berkenalan. Nai masih diam sambil menahan rasa penasarannya untuk mengenal gadis di pagi tadi dan tak mengikuti momen perkenalan bersama teman-teman kerjanya. Selang beberapa jam kemudian, dia memutuskan untuk mengobati rasa penasarannya, lalu melangkah perlahan ke ruangan sebelah yang hanya dipisahkan oleh tembok.

Masuk ke pintu ruangan sebelah dan mengawali candaan dengan teman-teman lain sebelum melangkah ke meja si gadis.

" Hai.... pegawai baru ya ? "

" Iya mas " jawab gadis berkameja putih sambil tersenyum malu

" Siapa namanya ? " Nai bertanya sambil memberikan telapak tangannya untuk bersalaman

" Dian mas " gadis itu menyambut salamannya dengan senang hati

Namun entah kenapa Dian tidak menanyakan siapa nama Nai, mungkin masih baru dan merasa asing bercampur malu. Berbincangan terus berlanjut meski hanya sebentar, Nai yang lebih mendomniasi pembicaraan untuk mencairkan suasana. Menanyakan asal Dian sampai lulusan dan perguruan tingginya.

Saling menatap dan senyum kecil diantara mereka berdua semakin aktif, Dian yang juga masih sendiri tanpa dambaan hati, sangat menikmati perbincangan singkat itu. Tatapan yang memiliki harapan untuk makin akrab satu sama lain.

Dalam waktu seminggu Dian sudah mampu berbaur dengan lingkungan barunya dan makin akrab dengan Nai, mereka berdua beberapa kali jalan bersama untuk saling mengenal lebih jauh satu sama lain.

Nai yang berasal dari Maluku dan Dian yang berasal dari Jawa, dua wilayah Indonesia yang sangat berbeda dari segi budaya dan bahasa. Sebulan berkenalan dan jalan sering jalan bersama tanpa disadari rasa cinta diantara mereka berdua mulai hadir.

Bukan saja Nai, ada juga beberapa teman-teman kantor yang lain juga berupaya untuk dekat dengan Dian. Wajarlah jika seorang pria harus berjuang untuk mendapatkan gadis yang ia cintai. Itulah yang dilakukan oleh Nai. Meski butuh waktu, Nai tak menyerah untuk mendapatkan balasan cinta dari Dian.

Akhirnya mereka berdua menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai dan menjalani hubungan asmara mereka.

Cerpen Cinta Berawal di Meja Piket

Ternyata sikap cuek Nai di pagi awal Dian duduk di meja piket tidak hanya sampai disitu, namun tatapan pagi dari depan pintu ruangan itu tanpa disadari menjadi awal cinta yang akan menyatukan mereka berdua dalam hubungan cinta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel