Puisi Pendek - Manusia Penjilat Penguasa
Puisi Pendek Manusia Penjilat Penguasa - Puisi ini sebagai kritik yang bersifat universal bagi siapa saja yang menjadi penjilat penguasa. Para penguasa yang bertindak jauh dari harapan masyarakat atau rakyat. Para penguasa yang dalam hati kecilnya tidak memperdulikan kesusahan dan keresahan masyarakat bawah.
Ketika kita menjadi bawahan yang patuh melakukan apa saja yang diperintahkan meskipun hal itu buruk (penjilat) maka kita juga turut membuat kesusahan dan kesengsaraan kepada masyarakat.
Merekalah manusia-manusia yang hanya mementingkan kenikmatan diri sendiri, acuh tahu dengan kesusahan orang lain meskipun itu masih keluarga mereka.
Desas-desus tangisan berseraya di desa-desa
Kesedihan menyebar bagai awan hitam
Wabah negatif tak dihiraukan lagi
Keburukan menjadi tameng menikmati kebodohan diri
Manusia-manusia penjilat merajalela bersama penguasa
Bukan kebaikan untuk rakyat
Bukan kesejahteraan untuk umat
Tapi kekenyangan kelompok-kelompok penjarah
Manusia hedon yang terlena di atas penderitaan yang lain
Kemiskinan dipelihara demi ketimpangan sosial
Anak negeri turut mengabdi ke penguasa jalim
Persaudaraan kini menjadi hanya simbol silsilah
Tegur dan sapa terlihat tawar dan garing
Manusia penjilat penguasa
Menjadi pesuruh-pesuruh yang berdasi
Jabatan dijadikan jembatan untuk menggaruk kekayaan
Hati nurani dibutakan oleh kemunafikan
Sampai mereka masih terus tertawa dan menikmati kepuasan
Ketika kita menjadi bawahan yang patuh melakukan apa saja yang diperintahkan meskipun hal itu buruk (penjilat) maka kita juga turut membuat kesusahan dan kesengsaraan kepada masyarakat.
Merekalah manusia-manusia yang hanya mementingkan kenikmatan diri sendiri, acuh tahu dengan kesusahan orang lain meskipun itu masih keluarga mereka.
Puisi Manusia Penjilat Penguasa
Desas-desus tangisan berseraya di desa-desa
Kesedihan menyebar bagai awan hitam
Wabah negatif tak dihiraukan lagi
Keburukan menjadi tameng menikmati kebodohan diri
Manusia-manusia penjilat merajalela bersama penguasa
Bukan kebaikan untuk rakyat
Bukan kesejahteraan untuk umat
Tapi kekenyangan kelompok-kelompok penjarah
Manusia hedon yang terlena di atas penderitaan yang lain
Kemiskinan dipelihara demi ketimpangan sosial
Anak negeri turut mengabdi ke penguasa jalim
Persaudaraan kini menjadi hanya simbol silsilah
Tegur dan sapa terlihat tawar dan garing
Manusia penjilat penguasa
Menjadi pesuruh-pesuruh yang berdasi
Jabatan dijadikan jembatan untuk menggaruk kekayaan
Hati nurani dibutakan oleh kemunafikan
Sampai mereka masih terus tertawa dan menikmati kepuasan