Puisi Pendek - Pergilah Wanita Impianku
Puisi Pendek Pergilah Wanita Impianku - Puisi pergilah wanita impianku menceritakan tentang sebuah hubungan cinta yang sangat jauh dari kejelasan arahnya. Hal ini terlihat pada tindakan pasangan wanita yang penuh misteri dan tertutup tanpa keterbukaan.
Kilas balik kisah menjerit keindahan
Mimpi dan harapan samar dalam pusaran waktu
Kau wanita harapan di timur negeriku
Menjadi permata dalam kata-kata cinta
Namun hilang bagai kebisuan kenyataan
Kau penuh misteri tindakan tawa
Bagai angin malam di tebing tanjung lautan bebas
Getaran yang terasa sulit membekas
Kau hanyut dalam permainanmu
Aku hanya menikmati aturan mainnya
Kita memadu kata-kata doa di siang hari
Berharap mimpi buruk musnah di hari esok
Sementara kita menyibukkan diri untuk bermimpi
Mimpi tanpa tidur yang nyenyak hingga pagi tak bisa diterka
Pergilah wanita impianku
Aku tetap menikmati mimpi meski tanpa peranmu
Ikhlas ini menyertaimu bersama apapun
Aku takut menjadi jahatku yang masih bersarung
Tetap jauh jika kau menjadi lebih baik
Jangan menguji iblis yang sedang malas bermain dengan jasadku
Aku tetap menjadi aku dengan harapan yang penuh nyata
Padahal ketika berkomunikasi atau berbicara, semua terlihat baik-baik saja. Namun, dibalik semua itu, terdapat gerak-gerik wanita tersebut yang mulai tercium dekat dengan lelaki lain. Masalah cinta yang menjadi pelajaran terpenting pada kisah ini adalah selalu terbuka dan komunikasikan setiap masalah yang terjadi. Apapun yang tidak disukai agar dibicarakan dan dibahas bersama pasangan hingga bersama mencarikan solusinya.
Semakin terlihat jelas hadirnya orang ketika dalam kisah cinta yang mereka lakukan sehingga cara terbaik yaitu berusaha untuk mengikhlaskan wanitanya untuk pergi. Sebab tak ada lagi keterbukaan dalam komunikasi, semakin dipaksakan malah makin buruk situasi yang terjadi.
Puisi Pergilah Wanita Impianku
Kilas balik kisah menjerit keindahan
Mimpi dan harapan samar dalam pusaran waktu
Kau wanita harapan di timur negeriku
Menjadi permata dalam kata-kata cinta
Namun hilang bagai kebisuan kenyataan
Kau penuh misteri tindakan tawa
Bagai angin malam di tebing tanjung lautan bebas
Getaran yang terasa sulit membekas
Kau hanyut dalam permainanmu
Aku hanya menikmati aturan mainnya
Kita memadu kata-kata doa di siang hari
Berharap mimpi buruk musnah di hari esok
Sementara kita menyibukkan diri untuk bermimpi
Mimpi tanpa tidur yang nyenyak hingga pagi tak bisa diterka
Pergilah wanita impianku
Aku tetap menikmati mimpi meski tanpa peranmu
Ikhlas ini menyertaimu bersama apapun
Aku takut menjadi jahatku yang masih bersarung
Tetap jauh jika kau menjadi lebih baik
Jangan menguji iblis yang sedang malas bermain dengan jasadku
Aku tetap menjadi aku dengan harapan yang penuh nyata