Bagaimana Rumah Baca yang Efektif ?

Rumah baca merupakan sebuah wadah yang dibangun oleh berbagai kalangan sebagai tempat untuk belajar dan mengajar sekaligus mendidik karakter-karakter generasi bangsa agar menjadi pintar dan cerdas. Menyiapkan karakter-karakter yang mampu bersaing secara ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan datang.

Rumah baca banyak dibangun pada daerah-daerah terpencil oleh pemuda-pemudi desa sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Orientasinya kepada seluruh lapisan masyarakat di desa dari berbagai kalangan, baik pelajar, mahasiswa, anak-anak putus sekolah dan masyarakat desa secara umum.

Rumah baca ada yang dibangun oleh masyarakat desa bersama para pemuda dan mungkin ada juga dari bantuan pemerintahan setempat melalui alokasi anggaran yang disediakan. Banyak rumah baca yang dibangun sebagai wadah eksplorasi ilmu pengetahuan namun ada 2 tantangan besar yang harus dipikirkan yaitu manajemen rumah baca dan jangka waktu produktif rumah baca itu sendiri.

Manajemen rumah baca


Mendirikan rumah baca tidak lepas dari tata kelola yang baik dan tepat guna sehingga tujuan dari pada rumah baca itu sendiri dapat tercapai secara signifikan. Pihak pengelola harus benar-benar membuat komitmen yang kuat untuk mengelola rumah baca termasuk tenaga pengajar yang disediakan dan buku-buku apa saja yang perlu ada di rumah baca.

Buku

Menurut saya, perlu analisis yang lebih luas terkait buku-buku yang akan disediakan pada rumah baca dan dapat menyentuh langsung kebutuhan warga masyarakat, pelajar dan mahasiswa, bukan saja didominasi oleh buku pelajar dan mahasiswa melainkan kebutuhan buku-buku untuk masyarakat secara umum agar esensi dari rumah baca semakin terasa.

Misalnya rumah baca berada di desa yang mata pencaharian masyarakat setempat adalah petani maka perlu juga untuk menyediakan buku-buku tentang pertanian. Lebih spesifik lagi misalnya petani kakao, cengkeh, pala, kelapa dan jambu mede maka perlu disediakan buku tentang tanaman-tanaman tersebut terkait proses budidaya, pencegahan hama dan penyakit tanaman dan lain-lain.

Gambaran umumnya seperti itu kemudian dapat disesuaikan dengan ragam kebutuhan masyarakat desa selain buku untuk pelajar dan mahasiswa.

Tenaga Pengajar/Pendidik

Sebaik-baiknya keberadaan rumah baca juga harus didukung dengan tenaga pengajar yang kompeten. Apa bila kelompok pengelola terdapat orang-orang yang kompoten untuk menjadi tenaga pengajar, akan lebih baik lagi tapi jika tidak, maka perlu merekrut tenaga pengajar/pendidik yang mampu mendampingi dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan orang-orang yang datang ke rumah baca sehingga ada daya tarik dan membuat orang-orang senang datang kerumah baca karena di situ mereka mendapatkan pengetahuan yang khusus dibidang pekerjaan mereka seperti petani atau nelayan tadi.

Bagaimana Rumah Baca yang Efektif ?

Untuk tenaga pengajar, dapat merekrut generasi muda desa yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dan belum mendapatkan pekerjaan. Fungsikan mereka sehingga ada ruang untuk mereka juga berbagi ilmu dan mendapatkan pengalaman di dunia pasca kuliah.

Di era moderen ini, bahasa Inggris juga menjadi suatu kebutuhan yang harus diajarkan pada siswa sejak dini. Nah, perlu juga tersedia tenaga pengajar yang khusus memberi pendidikan bahasa inggris kepada siswa, mahasiswa dan warga masyarakat yang berminat untuk belajar. 

Demi mempersipakan generasi muda untuk mampu bersaing setelah mereka selesai menempuh dunia sekolah dan dunia perguruan tinggi.

Jangka waktu produktif rumah baca


Tantangan lain dalam membangun rumah baca yaitu apakah mampu bertahan lama untuk tetap produktif atau tidak ?

Tak dapat dipungkiri, agar rumah baca tetap produktif membutuhkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh pengelola untuk menyediakan buku-buku terbaru, membayar jasa tenaga pengajar (jika harus) dan biaya perawatan rumah baca itu sendiri.

Tersedia sumber-sumber anggaran yang dapat digunakan, seperti dana desa yang dapat dialokasikan untuk rumah baca dalam perencanaan desa atau bantuan pemerintah yang menyediakan anggaran untuk rumah-rumah baca.

Ekonomi Kreatif

Selain sumber-sumber dana yang tersedia oleh pemerintah, pihak pengelola rumah baca juga dapat mengembangkan ekonomi kreatif seperti membuka usaha-usaha yang berpeluang untuk membiayai kebutuhan rumah.

Penglola rumah baca agar mampu membaca peluang usaha yang berpotensi menguntungkan sehingga selain menopang ekonomi pribadi para pengelola juga mampu membiayai kebutuhan rumah baca. Dengan begitu rumah baca akan selalu produktif dalam jangka waktu yang sangat lama dan mampu mandiri jika tidak ada bantuan dari pihak lain.

Tantangan terbesar saat membangun rumah baca yaitu menjaga keberlangsungan rumah baca agar tetap aktif, manajemen dan kemandirian ekonomi sangat perlu dilakukan oleh pengelola agar tujuan rumah baca terpacai dan kita mampu menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi orang lain dalam mencerdaskan bangsa.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel